Turki mengalami kejatuhan nilai mata uang hingga ketitik terendah dan berdampak besar dalam perekonomian dalam negara. Amerika Serikat di bawah pimpinan presiden Donald Trump membenamkan perekomian Turki dengan membuat beberapa kebijakan baru terkait tarif impor. Nilai tukar mata uang Lira anjlok ke titik terendah sepanjang sejarah.
presiden Donald Trump menaikkan tarif impor aluminium Turki menjadi 20% dan tarif impor untuk baja akan di naikkan menjadi 50%. kenaikkan tersebut sangat berdampak besar terhadap ekonomi di negara turki. Presiden Turki, Racep Tayyip Erdogan menyatakan akan melakukan boikot terhadap produk elektronik Amerika serikat seperti iPhone.
Ia menegaskan kepada masyarakat Turki untuk mendukund rencana tersebut dan mulai menggunakan produk produk dalam negeri sehingga perekonomian Turki dapat stabil kembali. Ini mungkin merupakan salah satu bentuk balasan kepada Amerika Serikat yang menjatuhkan ekonomi Turki lewat kebijakannya terkait masalah impor beberapa barang. Erdogan berencana untuk memproduksi barang barang yang biasanya mereka beli dari luar negeri.
Barang barang tersebut akan di produksi dengan kualitas yang baik dan kemudian akan diekspor setelah kebutuhan dalam negeri akan barang tersebut sudah terpenuhi. Produk iPhone merupakan salah satu yang mendapatkan tindakan boikot dari Erdogan. Meski tercatat sebagai salah satu pecinta ponsel iPhone namun Erdogan tidak merubah keputusannya untuk melakukan boikot terhadap ponsel iPhone di negara Turki.
Erdogan menambahkan bahwa di negara Turki juga mempunyai produk ponsel yang tidak kalah dengan kecanggihan yang ditawarkan oleh iPhone. Pruduk ponsel dimaksud adalah Vestel Venus yang mungkin akan di gunakan oleh masyarakat Turki jika produk iPhone benar benar di boikot. Keputusan Erdogen ini membuat harga saham Vestel Venus meningkat hingga 5%. Di negara Turki iPhone memang mempunyai harga uang cukup mahal dan biasanya dikonsumsi oleh kalangan atas contohnya harga iPhone X di Turki bisa mencapai nilai USD 1.143.